11 Agustus 2009

Endometriosis



Selain mengakibatkan nyeri yang menyerang terus menerus, endometriosis bisa mengakibatkan kemandulan (infertilitas). Endometriosis merupakan penyakit akibat pertumbuhan jaringan endometrium (lapisan bagian dalam rahim) diluar organ rahim. Pertumbuhan itu terjadi di daerah indung telur (ovarium), dilapisan perut (peritonum) atau organ lain.
Jika jaringan endometrium berada diluar rahim, jaringan ini akan tetap berperan seperti jaringan yang berada didalam rahim. Menebal, kemudian meluruh dan mengakibatkan perdarahan. Namun pada endometriosis tidak ada jalan untuk keluarnya darah. Akibatnya darah terperangkap, jika terperangkap didaerah panggul akan terjadi peradangan pada daerah tersebut.
Gejala utama adalah nyeri pada saat menstruasi, rasa nyeri pada saat buang air besar dan kecil, dan saat berhubungan intim. Selain nyeri saat haid, darah yang keluar juga lebih banyak dari haid yang normal.
Penyebab pasti endometriosis sampai saat ini belum diketahui, oleh sebab itu penyakit ini disebut juga penyakit misterius. Ada beberapa catatan mengenai faktor resiko yang rentan terkena penyakit ini diantaranya, wanita yang darah haidnya terlalu banyak keluar, indikasi ini bisa diketahui dengan seringnya mengganti pembalut. Sementara Wanita berusia 16 tahun keatas rentan terkena penyakit ini, maka bagi mereka yang sebelumnya tidak nyeri haid kemudian merasakannya, dan susah mendapat keturunan, bisa jadi ia menderita endometriosis atau bisa juga tidak, pemeriksaan kepada ahlinya yang akan mengetahui.

Mempengaruhi kehamilan
Endometriosis bisa membuat wanita tidak mempunyai keturunan, karena ada suatu benda asing yang menghalangi sperma yang akan membuahi. Meski begitu, mereka yang bisa hamilpun, tidak menutup kemungkinan akan mengalami endometriosis kembali setelah melahirkan.

Diagnosa endometriosis
Secara garis besar, kelainan ini terbagi menjadi ringan, sedang, berat. Untuk mengetahui secara pasti pembagian ini, dokter ahli akan mewawancara secara mendalam keluhan yang diderita, pengobatan yang telah diberikan, pemeriksaan secara fisik terutama untuk mengetahui letak nyeri secara tepat.
Sebagai alat diagnosis digunakan teknologi yang dikenal dengan laparoskopi, adalah kamera kecil yang dimasukan ke saluran reproduksi untuk menentukan secara pasti dimana letak endometriosis tersebut berada. Pemeriksaan lain dapat dilakukan adalah dengan USG. Pada pemeriksaaan ini, pada daerah yang dicurigai tempat tumbuh endometriosis ini digambarkan seperti bintik-bintik salju. Pemeriksaan lainnya menggunakan CA-125, biasanya dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya kanker. Sedang pada penderita endometriosis, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya protein khusus dalam darah penderita.

Pengobatan endometriosis
Jika seorang wanita dinyatakan positif menderita endometriosis, terapinya bisa diberikan pengobatan atau tindakan operasi. Pengobatan diberikan dengan menggunakan hormon kombinasi antara estrogen dan progesteron. Cara yang paling sederhana dalam pengobatan dengan menggunakan pil KB, selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi pil KB juga memiliki kelebihan lain seperti cepat mengembalikan kesuburan, meringankan gejala haid serta membuat siklus haid teratur. Berdasarkan penelitian pil KB bisa menurunkan gejala endometriosis sekitar 50%, kanker ovarium 40%, anemia 50%, tumor payudara 30% dan resiko kehamilan diluar kandungan serta infeksi kandung kemih 50%. hormon lain yang bisa diberikan adalah analog GnRH (gonadotropin releasing hormone). Obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa keringat dingin, sakit kepala, gangguan tidur, nyeri tulang, jantung berdebar, serta vagina kering. Biaya hormon ini amat mahal, dengan satu kali suntik memakan biaya sekitar 1 juta lebih. Sedang untuk mendapat hasil yang efektif diperlukan 36 kali suntikan selama enam bulan. Selain pemberian hormon, jaringan endometriosis dapat dibakar dengan menggunakan teknik laparoskopi. Biayanya sekitar 10-15 juta sekali tindakan, bisa saja lebih dari satu kali tindakan.
Jika semua pengobatan telah dilakukan tetapi tidak menunjukan kemajuan yang berarti, maka pilihan terakhir adalah dengan jalan operasi pengangkatan rahim. Cara ini adalah pilihan yang amat sulit dan perlu pertimbangan yang matang, karena pengangkatan rahim berdampak tidak akan bisa lagi memiliki keturunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar